RifqiHaikal. Dari berita yang berasal dari media lokal Bogor sendiri, lalu kemudian diviralkan dalam bentuk meme. “Iya, deh,” jawab Hilmy, salah seorang penduduk kota Bogor dengan pasrah. “Eee nggak tahu, ya,” tawa Riri, penduduk Cianjur, yang secara teknis tinggal dalam Bogor meski berbeda makna dengan Kota Bogor.
Kitaakan membatasi pembahasan seputar pemahaman Kristen terhadap HAM, yang diuraikan di dalam dua pokok utama, yakni kedaulatan Allah yang universal dan citra Allah di dalam diri setiap manusia. Pada akhirnya, siswa akan dibimbing untuk melihat bahwa pada kenyataannya masih banyak terjadi pelanggaran HAM, baik yang dilakukan secara individual
Jadisecara sejarah, Kristen awal, sekalipun menghormati tradisi, memberikan kebebasan yang cukup luas dalam praktis umatnya, asal dalam koridor memuliakan TUHAN. Jadi saya rasa, orang Kristen boleh saja doa Novena dan tidak perlu menjadi 'Katolik' setelah itu.
Fast Money. Sponsors Link Hidup berumah tangga salah satu yang penting yaitu memahami prinsip cara menjadi istri yang baik menurut Kristen. Karena dalam firman Allah diberikan bahwa langkah-langkah menjadi istri yang baik memang tidak mudah. Tetapi tidak ada yang mustahil selama kita melakukan cara berdoa yang benar dan berserah pada Allah. Karena itu supaya dapat berhasil, terapkan beberapa cara menjadi istri yang baik menurut Kristen berikut ini. 1. Taat Seorang istri yang berkenan di hadapan Allah yaitu mereka yang taat dan tunduk kepada suaminya. Seperti yang tertuang dalam alkitab bahwa seorang istri memiliki kewajiban untuk tunduk di bawah otoritas suami apapun keadaan yang dimiliki oleh suaminya. Oleh karena itu sebagai pendamping suami yang baik seorang istri harus terus taat dan melakukan apa yang diperintahkan suami kepadanya. 2. Hormat Seorang istri juga memiliki kewajiban untuk menjaga rasa hormat pada suami. Sehingga dengan demikian maka rumah tangga yang dibangun akan jauh dari resiko perzinahan menurut Alkitab atau tidak setia kepada pasangan. Karena salah satu hal yang memicu dosa adalah saat istri tidak dapat hormat kepada suami. 3. Sabar Selalu berlaku sabar dalam rumah tangga dan selalu lakukan semuanya dengan sukacita. Dalam kesabaran ada buah-buah Roh Kudus yang dinyatakan. Sehingga dengan demikian Tuhan akan melihat hal tersebut dan memberi kebaikan pada rumah tangga yang dijalani. 4. Penuh Kasih Seorang istri hendaknya juga penuh kasih kepada suami. Karena inilah yang menjadi dasar dari ketaatan dan rasa hormat pada suaminya. Dengan membangun prinsip kasih tentang Alkitab dan cinta yang berasal dari Allah, maka akan lebih mudah menjadi istri sesuai dengan firman dan kehendak Allah pada wanita Kristen yang sejati. 5. Pekerja Keras Istri hendaknya juga bekerja keras dalam tanggung jawabnya mendukung suami bagi keluarga. Seperti misalnya mendidik anak dan memastikan seluruh rumah dan sisinya berjalan dengan baik. Hal ini memang butuh rasa kesabaran dan keikhlasan yang tinggi. Karena itu selalu berdoa dan minta tujuan karunia Roh Kudus untuk dapat menguatkan hati seorang istri dalam melayani keluarganya. 6. Mengayomi Istri yang baik akan berusaha mengayomi anak-anaknya dan mendidik mereka penuh ketaatan dan takut akan Tuhan. Kedepankan kasih sehingga sanggup memberikan perlindungan pada anak-anak yang di rumah dan memberikan lebih banyak perasaan damai dan tenang pada seisi keluarga. 7. Berjaga-jaga Menjadi istri yang baik dalam Kristen termasuk mampu berjaga-jaga baik dalam keadaan apapun. Sehingga saat tiba saat terburuk akan selalu siap mendukung langkah suami dan tetap taat. Karena itu selalu minta karunia Roh Kudus untuk memberikan kebijaksanaan menjadi istri yang dikehendaki Allah. Itulah beberapa cara menjadi istri yang baik menurut Kristen. Dengan berusaha untuk menjadi istri yang sesuai firman Tuhan, tentunya rumah tangga yang dibangun dalam prinsip dasar pernikahan Kristen akan menjadi rumah tangga yang diberkati. Oleh karena itu selalu berusahalah dan berdoa memohon menjadi istri yang sesuai bagi pasangan Kristen. Dengan demikian maka suami serta anak-anak akan senantiasa bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan membangun rumah tangga yang sesuai kehendak Bapa di surge. ajaran alkitab, ajaran kristen, ayat keluarga kristen, cara menjadi istri kristen ← Previous Next →
Tips Jadi Istri Berbakti dalam Agama KristenCara Menjadi Istri yang Baik Menurut Agama Kristen1. Taat2. Hormat3. Sabar4. Penuh Kasih5. Pekerja Keras6. Mengayomi7. Berjaga-jagaTips Jadi Istri Berbakti dalam Agama – Cara menjadi istri yang baik menurut Kristen. Ketika ada lelaki yang meminang kita, sudah pasti kita harus menjadi istri yang baik bagi laki-laki harus mencintainya sepenuh hati, melayaninya dengan tulus, dan setia tidak pernah meninggalkannya. Meski dalam keadaan buruk, kita tidak bisa begitu saja meninggalkan menjalin rumah tangga, kita juga harus mengetahui hubungan suami istri dalam Kristen. Pada saat kita benar-benar sudah paham, maka kita bisa menjadi istri yang baik dan bawah ini ada sedikit ulasan mengenai cara menjadi istri yang baik menurut agama Kristen. Langsung saja mari kita simak pembahasannya secara lengkap di bawah berikut Menjadi Istri yang Baik Menurut Agama KristenTanpa banyak basa basi lagi, kita bisa menyimak sekaligus memahami beberapa cara atau tips di bawah ini supaya bisa menjadi sosok istri yang baik menurut agama Kristen. Silahkan TaatIstri yang berkenan di hadapan Allah adalah mereka yang taat dan tunduk kepada suaminya, mereka memiliki kewajiban tunduk di bawah otoritas suami apapun keadaan suaminya. Maka dari itu sebagai pendamping suami yang baik, istri harus terus taat dan melakukan apa saja yang diperintahkan suami HormatSeorang istri juga berkewajiban menjaga rasa hormat suami, sehingga rumah tangga yang dibangun akan jauh dari risiko zhina. Sebab salah satu hal yang memicu dosa adalah ketika istri tidak hormat kepada SabarSelalu berlaku sabar juga merupakan cara menjadi istri yang baik menurut Kristen. Dalam kesabaran ada buah-buah Roh Kudus yang dinyatakan. Dengan demikian Tuhan akan melihat hal tersebut dan memberikan kebaikan kepada rumah tangga yang Penuh KasihIstri hendaknya juga penuh kasih kepada suami, karena ini yang menjadi dasar ketaatan dan rasa hormat kepada suaminya. Dengan membangun prinsip kasih tentang Alkitab, cinta yang berasal dari Allah, akan lebih mudah menjadi istri sesuai Pekerja KerasSang istri juga hendaknya bekerja keras dalam tanggung jawabnya mendukugn suami. Misalnya mendidik anak, memastikan seluruh rumah dan isinya berjalan dengan baik. Hal ini memang butuh kesabaran tinggi namun inilah yang perlu dilakukan untuk menguatkan hati seorang istri dalam melayani MengayomiIstri akan berusaha mengayomi dan mendidik anaknya dengan penuh ketaatan serta takut akan Tuhan. Kedepankanlah kasih sehingga istri bisa memberikan perlindungan kepada anak-anak di rumaj dan memberi banyak perasaan damai dan Berjaga-jagaMenjadi istri yang baik juga harus dilakukan dengan berjaga-jaga, sehingga ketika terjadi hal terburuk, akan selalu siap mendukung langkah suami dengan tetap taat. Sebab itulah selalu minta karunia Roh Kudus untuk membuat Allah mendukung kita menjadi istri yang KataItulah sedikit pembahasan yang bisa kami ulas yaitu cara menjadi istri baik menurut kristen. Mari kita menjadi istri yang baik, bijak, taat, dan setia terutama kepada Penyaliban Tuhan Yesus KristusArti Nama Imanuel Menurut KristenHukum Beristri Dua dalam Agama Kristen
Sponsors Link Pernikahan merupakan suatu upacara untuk meresmikan ikatan perkawinan dua orang secara agama, hukum, dan sosial. Di Indonesia, pernikahan diatur dalam pasal 6 UU No. 1/1974 tentang perkawinan. Undang-undang tersebut memberi syarat bahwa dalam pernikahan harus ada persetujuan dari kedua belah pihak. Bila calon pengantin belum berumur 21 tahun, ia harus mendapat izin dari kedua orang tua ataupun wali. Selain itu, pernikahan juga diatur oleh adat suku bangsa di Indonesia. Misalnya, dalam suku Batak, laki-laki dan perempuan satu marga tidak boleh menikah. Baca juga Karakter Kristus Tidak hanya hukum dan adat yang mengatur pernikahan. Agama pun turut mengambil peran dalam aturan pernikahan termasuk dalam agama Kristen. Dalam Kristen, pernikahan dianggap sebagai suatu upacara yang kudus yang asalnya dari Tuhan dan telah tertulis dalam 20 ayat alkitab tentang pernikahan kristen. Pernikahan tidak hanya sekedar mengucapkan janji pernikahan Kristen. Pernikahan orang Kristen adalah pernikahan yang kudus. Setiap orang Kristen harus menggumulkan pasangan hidupnya terlebih dahulu sebelum menikah. Terdapat 20 ayat alkitab tentang pernikahan kristen yaitu 1 Korintus 619-20 tentang pilihan untuk menikah “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Banyak orang Kristen yang menikah hanya karena ingin punya anak, ingin memenuhi kebutuhan seksual, ataupun memenuhi keinginan orang tua. Banyak juga orang Kristen yang tidak menikah dengan alasan mau melayani Tuhan dengan segenap jiwa. Namun, Tuhan mengingatkan bahwa hidup kita bukanlah milik kita sendiri. Hidup kita adalah milik Allah sehingga apapun dalam kehidupan kita, seharusnya itu untuk kemuliaan Allah. Akankah kita menikah atau tidak, kita harus menggumulkannya dalam kamar doa kita. Bahkan meski kita ingin tidak menikah dengan alasan melayani Tuhan, tetapi jika Tuhan memanggil kita untuk berkeluarga, sudah sepatutnya kita berkeluarga. Kidung Agung 27 tentang memilih pasangan hidup “Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!” Orang Kristen tidak bisa dipengaruhi ataupun mempengaruhi orang lain dalam hal memilih pasangan hidup. Pasangan hidup hanyalah Tuhan yang menentukan, bukan diri sendiri, bukan orang tua, bukan juga keadaan ekonomi. Tidaklah sepantasnya seorang Kristen mencari-cari pasangannya, gonta-ganti pasangan dengan alasan untuk menemukan orang yang tepat. Orang Kristen harus tertidur’ dalam kehendak Allah. Hal ini berarti kita benar-benar menyerahkan dan menggumulkan siapakah pasangan hidup kita kepada Allah. 2 Korintus 614 tentang pasangan yang seiman “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” Di Indonesia, pasangan tak seiman tidak diperbolehkan menikah. Namun, jika larangan ini tidak ada dalam hukum negara pun, ataupun jika kita tinggal di negara yang memperbolehkan pun, Tuhan sendiri yang telah melarang kita. Pasangan yang tak seiman tidak akan bisa melaksanakan misi Allah dalam keluarga sebagai gereja Allah. Pernikahan tak seiman pun dapat mengancam pertumbuhan iman kita. Baca juga Pacaran Beda Agama Menurut Kristen Cara Masuk Kristen Alasan Orang Islam Masuk Kristen Menjadi Murid Kristus Kejadian 218 tentang pasangan yang sepadan “TUHAN Allah berfirman Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’” Penolong yang sepadan dalam bahasa Ibrani adalah ezer kenegdo. Ezer berarti seorang penolong yang melengkapi kekurangan. Kenegdo merujuk kepada seorang yang ulung. Penolong yang sepadan dapat kita definisikan sebagai seorang penolong yang sama ulungnya. Hal ini berarti sang penolong tidak berarti lebih kuat daripada yang ditolong. Hal ini berlaku dalam pernikahan. Dalam kehidupan pernikahan, seorang wanita harus dapat menolong suami dalam memenuhi tanggung jawabnya. Wanita harus memiliki kemampuan yang setara dengan sang suami untuk menolongnya. Hal ini berarti seharusnya pasangan memiliki pola pikir yang setara, kemampuan ekonomi yang setara, pendidikan yang setara, dan lainnya. Baca juga Pandangan Iman Kristen Terhadap Gaya Hidup Modern 1 Tesalonika 43-5 tentang kekudusan “Karena inilah kehendak Allah pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,” Pada masa itu, percabulan seksual dianggap sebagai hal yang wajar di antara jemaat Tesalonika. Namun, Paulus mengingatkan bahwa kekristenan tidak bisa berkompromi dengan dosa. Hubungan seksual adalah hal yang kudus dan hanya dapat dilakukan dengan seorang pasangan hidup kita, seorang suami dengan seorang isteri. Hubungan seksual sebelum pernikahan mencemarkan dan merebut kekudusan yang Allah kehendaki untuk seseorang bawa dalam pernikahan. Roma 126-27 tentang hubungan sesama jenis “Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.” Paulus mengingatkan bahwa dosa homoseksualitas adalah bukti yang paling menunjukkan menurunnya akhlak manusia akibat kebejatan dan ditinggalkan Allah. Allah tidak pernah menyetujui adanya hubungan sesama jenis, itu dianggap sebagai hawa nafsu yang memalukan. Oleh karena itu, gereja seharusnya tidak menyetujui adanya perkawinan sesama jenis karena pernikahan ini bukanlah pernikahan yang kudus.Baca juga Tokoh-Tokoh Alkitab Kejadian 224 tentang ketergantungan dengan orang tua “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.” Ayat ini bukan melarang kita untuk tetap serumah dengan orang tua ketika sudah menikah. Allah mengingatkan kita bahwa ketika kita sudah menikah, kita sudah menjadi satu dengan pasangan kita. Kita memiliki tanggung jawab baru. Kita tidak lagi menjadi si tanggungan tetapi menjadi si penanggung. Oleh karena itu, ketika kita sudah menikah, tidak lagi pantas untuk kita meminta orang tua kita memenuhi kebutuhan kita. Kebutuhan kita, kebutuhan pasangan kita, kebutuhan keluarga kita sudah menjadi tanggung jawab kita sendiri. Baca juga Penciptaan Manusia Kejadian 128 tentang tujuan pernikahan Kristen “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.’” Kita menikah untuk melaksanakan misi Allah dalam dunia. Allah sendiri punya misi untuk setiap keluarga yaitu bahwa setiap pasangan haruslah beranakcucu dan bertambah banyak. Hal yang perlu diingat adalah firman ini bukan agar kita memiliki anak sebanyak-banyaknya. Firman ini dikatakan kepada Adam dan Hawa yang masih kudus, belum jatuh dalam dosa. Mereka masih segambar dan serupa dengan Allah. Ia mau Bumi dipenuhi oleh ciptaan-Nya yang segambar dan serupa dengan Allah dimulai dari kehidupan keluarga. Oleh karena itu, pernikahan bertujuan untuk mempersiapkan keturunannya menjadi pribadi-pribadi yang segambar dan serupa dengan Allah. Baca juga Tujuan Hidup Orang Kristen Baca juga Gereja Sebagai Tubuh Kristus Peran Gereja Dalam Masyarakat Ekklesia Mujizat Tuhan Yesus Korintus 113 tentang Allah sebagai kepala keluarga “Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.” Kita kerap kali mengatakan bahwa kepala keluarga adalah Ayah. Namun, dalam keluarga Kristen, kepala keluarga bukan lagi Ayah, tetapi Allah. Oleh karena itu, penting untuk setiap pasangan mengetahui bahwa dalam kehidupan pernikahan, Allah lah yang menjadi fokus. Setiap keputusan yang akan diambil haruslah untuk memuliakan dan seturut kehendak Allah. Selain itu, penting untuk diingat bahwa Ayah tetaplah menjadi kepala bagi istri dan anak-anaknya. Sama seperti Kristus tidak lebih rendah dari Allah, hal ini tidak berarti sang istri memiliki posisi yang lebih rendah. Hal ini justru berarti bahwa suami harus bertanggungjawab penuh terhadap sang istri dan istri harus menolong suaminya. Baca juga Alfa dan Omega Matius 195-6 tentang perceraian dalam Kristen “Dan firman-Nya Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Kita seringkali mendengar berita perceraian seseorang ataupun berita pernikahan seseorang yang kesekian kalinya. Namun, ternyata, Allah tidak menghendaki adanya perceraian. Dalam pernikahan, bukanlah manusia yang mempersatukan, tetapi Allah yang mempersatukan. Manusia tidak bisa memisahkan apa yang telah Allah persatukan. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk menikah. Kita harus benar-benar menggumulkan apakah pasangan kita adalah orang memang Tuhan pilih untuk kita. Dalam hubungan pernikahan pun, kita tidak bisa asal memutuskan untuk berpisah. Setiap masalah yang ada haruslah dihadapi dengan menyerahkan semuanya ke dalam tangan Tuhan. Baca juga Pandangan Kristen Tentang Perceraian Alkitab masih banyak berfirman mengenai pernikahan yang kudus dalam ayat-ayat berikut. Amsal 1822 mengatakan bahwa pernikahan merupakan sesuatu yang baik dan berkenan di mata Tuhan. 1 Korintus 72 mengingatkan bahwa setiap orang hanya memiliki seorang pasangan sehingga poligami tidaklah diperbolehkan. Yosua 2415 mengingatkan bahwa pasangan seharusnya beribadah kepada Allah yang sama. Baca juga Hukum Taurat Efesus 522-23 berkata bahwa suami menjadi kepala bagi seorang isteri. 1 Petrus 37 menasehati para suami untuk tetap menghormati isterinya. Efesus 533 mengatakan bahwa suami harus mengasihi isterinya dan isteri harus menghormati suaminya. 1 Korintus 73 menghendaki pasangan memenuhi kewajiban dalam kehidupan pernikahan baik sebagai suami maupun sebagai isteri. 1 Timotius 58 kembali mengingatkan bahwa seseorang harus memenuhi kebutuhan pasangannya. Kolose 314 mengingatkan setiap pasangan untuk memakai kasih sebagai landasan kehidupan pernikahan mereka. Baca juga Hukum Kasih Dalam Alkitab Maleakhi 214-16 berkata bahwa Allah membenci perceraian. Allah sudah sangat jelas mengatakan maksud dan kehendak-Nya dalam hal pernikahan. Sebagai anak-Nya, kita harus lebih siap untuk menggumulkan kehidupan pernikahan kita ke depannya. Semoga artikel mengenai 20 ayat alkitab tentang pernikahan kristen membantu kita untuk mengerti pernikahan seperti apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.
beristri dua dalam kristen